![]() |
Jilbab.
Bukan lagi suatu hal yang aneh bagi masyarakat dunia –Indonesia
khususnya- saat ini, bahkan sudah hampir menjadi suatu fashion
tersendiri dalam masyarakat kita bahkan ada beberapa komunitas yang
dibentuk yang tentu saja isinya kaum hawa yang berjilbab. Karna
berjilbab pun ajaran dari agama islam yang diperintahkan oleh Allah SWT
dalam beberapa ayat, jadi tidak mengherankan jika banyak wanita di
pelosok negeri ini memakai jilbab.
”Hai
Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri
orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh
tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena itu merek tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (Q.S Al-Ahzab : 59)
Dan
melihat realita masyarakat wanita sekarang banyak yang memakai jilbab,
kita semua patut untuk bersyukur dan mengucap “alhamdulillah”. Tapi
dalam penerapan jilbab ini, ada banyak syarat-syarat yang harus
dipenuhi, dan juga kesalahan-kesalahan yang tidak seharusnya dilakukan,
apa sajakah itu? mari kita bahas bersama kesalahan-kesalahan yang sering
dilakukan dalam hal berjilbab.
1. Jilbab Terlalu Pendek
Fungsi
dan tujuan dari berjilbab adalah untuk menutupi aurat, jadi sudah pasti
bahwa jilbab ini harus bisa untuk menutupi bagian-bagian tubuh yang
memang wajib untuk ditutupi. Seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali
telapak tangan dan wajahnya. Misalnya seperti model kerudung bergo yang
hanya menutupi sampai bagian leher -dan sedikit ketat kelihatannya-.
Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab : 59,
“.....Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka....”
2. Jilbab Transparan/Terlalu Tipis
Seperti
yang sama-sama kita ketahui bahwa fungsi dan tujuan berjilbab adalah
untuk menutup aurat, jadi jilbab yang kainnya terlalu tipis bahkan
seperti transparan tidak dibenarkan secara syar’i, karna sama saja tidak
menutup aurat, dan sekali lagi disinggung bahwa aurat wanita adalah
seluruh bagian tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajahnya. Jadi bagian
rambut adalah auratnya juga dan tidak boleh dilihat oleh selain
mahramnya. Seperti hadits dari Rasulullah SAW,
“Hai,
Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila ia telah dewasa/sampai umur,
maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan
ini.” Rasulullah berkata sambil menunjuk muka dan telapak tangan hingga
pergelangannya sendiri. (H.R Abu Dawud dari ‘Aisyah r.a)
3. Memakai Baju Ketat dan Seksi
Rasulullah SAW bersabda,
“Pada
akhir zaman nanti akan ada wanita-wanita dari kalangan ummatku yang
berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.....” (Hadits Mashur)
![]() |
contoh berjilbab yang sesuai etika syar'i |
Ada
yang tahu apa bedanya menutup aurat dan membungkus aurat? Menutup aurat
yaitu menutup aurat agar tidak tampak oelh indera penglihatan baik
secara visual maupun bentuknya. Memakai baju yang ketat tidak bisa kita
sebut telah menutup auratnya meskipun yang bersangkutan telah memakai
jilbab, karna lekukan tubuhnya masih terlihat karna baju yang dipakai
ketat dan seksi, dan ini lah yan disebut oleh Rasul “berpakaian namun
telanjang.” Jadi yang benar dalam menutup aurat adalah tidak memakai
pakaian yan ketat atau seksi yang bis amemperlihatkan lekuk tubuh, dan
juga pakaian yang dipakai cukup panjang untuk menutupi auratnya,
terutama –zaman sekarang- banyak yang berjilbab namun celana/roknya
kurang panjang dan bagian lengannya hanya sampai lengan atau malah siku.
Itu
lah beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam menutup aurat atau
berjilbab, sudah sepantasnya jika hal-hal di atas dihindari agar tujuan
dan esensi dari berjilbab itu tidak hilang. Jika beralasan karna untuk
terlihat cantik dan modis meskipun berjilbab, itu tidak bisa diterima,
bahkan dengan tetap menjaga tujuan dan inti dari berjilbab tadi bisa
tetap cantik dan modis, tentunya dengan style yang disesuaikan dengan
syarat-syarat syar’i. Semoga artikel yang memakai referensi dari buku
“60 Kesalahan Dalam Berjilbab” ini bisa bermanfaat. Wallahu a’lam
bishowab.
0 komen:
Posting Komentar