Unordered List

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 29 Juni 2015

Start from Zero

         "Kanisa, entar kalo udah lulus SMA lanjut ke Bogor EduCARE aja!!" kata tetangga.
Terus nyari tau tentang apa sih Bogor EduCARE? Kalo kata mama sih Bogor EduCARE tempat kuliah Gratis 100% . sempet sih engga percaya masa sih mana ada hari gini tempat kuliah gratis 100%. Terus browsing gitu deh tentang apa sih Bogor EduCARE??..
 Ternyata bener-bener emang gratis .. tis..tis.. kita cuman bayar 100rb untuk Almet kita sendiri.. Awal nya sih sempet ragu gimana dengan fasilitas nya yahh?? Tetapi ternyata fasilitas nya juga cukup memadai lohh, kaya Lab Bahasa, Lab komp, Musholla, Perpustakaan, ruang belajar yang cukup besar, lingkungan yang asriii dan membuat kita nyaman untuk belajar berlama-lama disini, loker mahasiswa. Dannn... yang paling asyik parahhhhh.. kita dapet makan siang loh, hari gini mana ada tempat kuliah udah engga bayaran dapet makan siang lagi, dan makan nya pun enak-enak seperti ikan dan sayuran, dan untuk hari special nya adalah hari jum’at dimana kita dapet makan lebih . . .
Gimana sama dosennya yahh?? Dosennya pun asyik parahhh, udah kaya temen aja, mau curhat gimana juga sampe nangis2 juga yah tetep easy going aja (kecuali sama dosennya cowoknya yahhh). Beliau-beliau ini tuh engga ada namanya jaga jarak apa gimana sama mahasiswa nya, dosen disini yah berbaur aja gitu udah kaya orangtua sendiri.
Walaupun kita nanti nya kalo lulus dari sini tanpa Degre atau Gelar, tapi ilmunya bermanfaat banget, bisa kok di bandingin dengan lulusan S1 Hehehe.. karena dosennya mengajar dengan penuh antusias jadi ngebuat kita bakal nyaman dan cepet masuk ke otak semua pelajarannya.
Kompetensi lulusan Bogor EduCARE mahir berbahasa Inggris lisan dan tulisan, mahir mengoperasikan komputer dan internet, mahir menangani tugas administrasi kantor, mahir mengetik sepuluh jari(typing), mampu membuat web/blog dan desain grafis, dan yang paling penting dan susah dicari di tempat kuliah lain ialahhhhhh.... kita disni di didik memiliki sikap mental positif , jujur & jiwa wirausaha yang baik. Kita di didik untuk menjadi generasi muda yang mandiri, taat kepada Tuhannya karena kita disini selain belajar kita juga di didik mempunyai akhlaq yang baik..
Setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar kita disunnah kan sholat dhuha dan baca almasurat loh..
Kurang apa lagi cobaa?? Fasilitas oke, dosen kece, pendidikan.. beuh engga kalah sama tempat kuliah lain, makan gratis, dannn gratis juga lagi tempat kuliah nya..
Makanya, buat temen2 diluar sana engga usah gundah gulana nyari tempat kuliah namun minim bajet nyaa, langsung ajaa kuliahhhhh.... Bogor EduCARE ajah.... ;)
*CP : Telp (0251) 827-1607 Faks : (0251) 827-1608
WA/SMS : 0858-1724-6212
Twitter : @BogorEduCARE


Selasa, 16 Juni 2015

1 tahun lalu



17 Juni 2015 tepat setahun ayah ninggalin gw untuk selama-lamanya.
Hari di awal minggu pertama ayah pergi adalah hari terberat buat gw, masih engga percaya dan rasa sedih yang teramat kehilangan orang yang sangat berati dikehidupan secara mendadak ! Ayah gw sosok yang engga pernah ngeluh akan sakitnya. Palingan dia juga ngeluh kalo cuman sakit di gusi nya kambuh hehe.. ayah sosok yang engga mau orang tau akan sakit yang dideritanya.
14 Juni adalah hari terakhir gw ketemu ayah gw didaerah kampung rambutan Jakarta Timur. Ayah sengaja mau nganter gw dan mama ke terminal karena gw dan  mama akan keLampung buat niat studi gw disana (seperti yang udah pernah ditulis blog sebelumnya #Hari terakhir). Saat itu gw inget banget dari kaca angkot kejauhan ayah udah nunggu kedatengan gw sama mama di kampung rambutan. Pas angkot gw berenti ayah engga banyak omong dan langsung mengangkat koper dan tas nyokap. Karena gw orang nya acuh banget dan itu yang gw sesali sampai sekarang gw gk ada sama sekali perasaaan ayah akan pergi. Ayah pun langsung pergi membawa barang2 gw sama nyokap ke bis.
Ayah cuman bilang “ ka, ini ayah pilihin bis yang bagus buat kamu sama mamah, biar kalian nyaman diperjalanan.
Dan gw engga jawab apa2. Cuman sibuk sama Gadget gw doang. Pas udah didalem bis gw juga engga banyak omong, tapi ayah selalu lihatin gw terus,
Gw cuman bilang “kenapa yah, ko lihatin terus?”
“Engga papa, anak ayah sekarang udah gede udah mau kuliah aja, engga berasa ya, dulu mah masih kecil ke TPA ayah suka lihatin aja, eh sekarang udah mau ngerantau” jawab ayah
Obrolan pun terputus karena kondektur nya pun sudah naik dan ngingetin kalo bis udah mau jalan.
Ayah pun pergi, tapi dia terus ngelihat kearah kaca bis gw. Dalam hati gw ayah kenapa coba, mana mukanya pucet, tapi langsung engga gw pikiran gw fokus ke hp.
Hari-hari pendaftaran dilampung pun berjalan dengan lancar.
Tanggal 17 Juni 2014 pagi-paginya gw sama nyokap udah mau siap-siap buat balik kejakarta lagi. Tapi karena nunggu uwa gw balik jadinya kita pun pulang sore.
Sore jam 15.30 hp gw ada telpon dari nomer yang engga dikenal. Pas gw angkat itu ternyata dari kaka sepupu gw .
Dia ngomong secara tergesa-gesa, cuman bilang “ka nisa mama mana?”
Gw pun langsung kasih mama gw. Dan gw lihat ekspresi mama gw yang langsung gugup juga. Gw cuman denger mama gw bilang “ yah terus giman dong bud? Maaf ya bud tolong urusin mang safar nya dulu bud!”
Telpon pun mati dan gw langsung bertanya sama mama gw. “Mah ada apa sama ayah?”
“ayah kamu pingsan dikantor, tapi udah dibawa keRS” jawab mama
Karena gw langsung panik karena sebelumnya ayah engga perna masuk RS, mama pun langsung nenangin gw dan bilang “ engga papa kok paling ayah cuman kecapean”
Gw pun masih nangis terus, dan engga tau kenapa hati gw deg-degan dan sedih banget rasa nya.
Jam set 5 pun telpon uwa gw berdering dan itu dari kaka sepupu gw, mama pun langsung ngangkat gw juga engga tau yang mereka bicarain apa tapi mama pun langsung ngejerit dan bilang” innalilahi”
Gw pun sepontan langsung nangis dan mama bilang ”ayah meninggal ka. Ayah udah diruang  jenazah”
Gw langsung engga karuan dan ngebayangin gimana kehidupan gw selanjutnya tanpa ayah, saat itu juga gw langsung balik ke Jakarta selama diperjalan gw bener2 nyesel kenapa gw harus acuh sama ayah gw. Sesampai nya dirumah gw engga berenti melukin jenazah ayah gw sampai beliau dimakamkan.


Rabu, 10 Juni 2015

10 best job interviewing tips for job

When you have successfully mastered cover letters, resumes, and job applications and are receiving requests for interviews, it's time to understand how to succeed in the job interview so that you are ever closer to your goal of obtaining one or more job offers..



1. Conduct Research on the Employer, Hiring Manager, Job Opportunity. Success in a job interview starts with a solid foundation of knowledge on the job-seeker's part. You should understand the employer, the requirements of the job, and the background of the person (or people) interviewing you. The more research you conduct, the more you'll understand the employer, and the better you'll be able to answer interview questions (as well as ask insightful questions -- see #8).
Information sources include the organization's Website and other published materials, search engines, research tools, and your network of contacts. Learn more about job-search job-interview researching here.
2. Review Common Interview Questions and Prepare Responses. Another key to interview success is preparing responses to expected interview questions. First, inquire as to the type of interview to expect (which you can do by asking your contact person at the organization). Your goal is composing detailed yet concise responses, focusing on specific examples and accomplishments. A good tool for remembering your responses is to put them into story form that you can tell in the interview. No need to memorize responses (in fact, it's best not to), but at least develop talking points.

3. Dress for Success. Plan out a wardrobe that fits the organization and its culture, striving for the most professional appearance you can accomplish. Remember that it's always better to be overdressed than under -- and to wear clothing that fits and is clean and pressed. Keep accessories and jewelry to a minimum. Try not to smoke or eat right before the interview -- and if possible, brush your teeth or use mouthwash.  

4. Arrive on Time for the Interview -- and Prepared for Success. There is no excuse for ever arriving late for an interview -- other than some sort of disaster. Strive to arrive about 15 minutes before your scheduled interview to complete additional paperwork and allow yourself time to get settled. Arriving a bit early is also a chance to observe the dynamics of the workplace.
The day before the interview, pack up extra copies of your resume or CV and reference list. If you have a portfolio or samples of your work, bring those along too. Finally, remember to pack several pens and a pad of paper to jot notes.
Finally, as you get to the offices, shut off your cell phone. (And if you were chewing gum, get rid of it.)
5. Make Good First Impressions -- to Everyone You Encounter. A cardinal rule of interviewing: Be polite and offer warm greetings to everyone you meet -- from parking attendant or receptionist to the hiring manager. Employers often are curious how job applicants treat staff members -- and your job offer could easily be derailed if you're rude or arrogant to any of the staff.
When it's time for the interview, keep in mind that first impressions -- the ones interviewers make in the first few seconds of greeting you -- can make or break an interview. Make a strong first impression by dressing well (see #3), arriving early (see #4), and when greeting your interviewer, stand, smile, make eye contact, and offer a firm (neither limp and nor bone-crushing) handshake.
Remember that having a positive attitude and expressing enthusiasm for the job and employer are vital in the initial stages of the interview; studies show that hiring managers make critical decisions about job applicants in the first 20 minutes of the interview.
6. Be Authentic, Upbeat, Focused, Confident, Candid, and Concise. Once the interview starts, the key to success is the quality and delivery of your responses. Your goal should always be authenticity, responding truthfully to interview questions. At the same time, your goal is to get to the next step, so you'll want to provide focused responses that showcase your skills, experience, and fit -- with the job and the employer. Provide solid examples of solutions and accomplishments -- but keep your responses short and to the point.
By preparing responses to common interview questions (see #2), you'll ideally avoid long, rambling responses that bore interviewers. Always attempt to keep your interview responses short and to the point.
Finally, no matter how much an interviewer might bait you, never badmouth a previous employer, boss, or co-worker. The interview is about you -- and making your case that you are the ideal candidate for the job. Read about more interview mistakes in our article, Avoid These 10 Interview Bloopers -- Critical Job-Seeker Mistakes.
7. Remember Body Language, Avoiding Bad Habits. While the content of your interview responses is paramount, poor body language can be a distraction at best -- or a reason not to hire you at worst.
Effective forms of body language: smiling, eye contact, solid posture, active listening, nodding.
Detrimental forms of body language: slouching, looking off in the distance, playing with pen, fidgeting in chair, brushing back hair, touching face, chewing gum, mumbling.
Read more in our article, The Unspoken Secrets of Job Interviewing: How Your Nonverbal Presentation and Behaviors Impact the Impression You Make.
8. Ask Insightful Questions. Studies continually show that employers make a judgment about an applicant's interest in the job by whether or not the interviewee asks questions. Thus, even if the hiring manager was thorough in his or her discussions about the job opening and what is expected, you must ask a few questions.
The smart job-seeker prepares questions to ask days before the interview, adding any additional queries that might arise from the interview.
For an idea of questions you could ask at the interview, see our Questions You Can Ask at the Job Interview, as well as our article, Make a Lasting Impression at Job Interviews Using Questions.
9. Sell Yourself Throughout and then Close the Deal. An adage in interviewing says the most qualified applicant is not always the one who is hired -- which means the hired candidate is often the job-seeker who does the best job in responding to interview questions and showcasing his or her fit with the job, department, and organization.
Some liken the job interview to a sales call. You are the salesperson -- and the product you are selling to the employer is your ability to fill the organization's needs, solve its problems, propel its success.
Finally, as the interview winds down, ask about the next steps in the process and the timetable the employer expects to use to make a decision about the position. If you are applying for a sales job -- or a position requiring equivalent aggressiveness -- consider asking for the job at the end of the interview.
See our article, Closing the Sale and Overcoming Objections in Job Interview.
10. Thank Interviewer(s) in Person, by Email, and Postal Mail. As you have already seen from previous tips, common courtesy and politeness go far in interviewing; thus, the importance of thanking each person who interviews you should come as no surprise. Start the process while at the interview, thanking each person who interviewed you. Writing thank-you emails and notes shortly after the interview will not get you the job offer, but doing so will certainly give you an edge over any of the other finalists who did not bother to send thank-you's.
For more tips on writing thank-you notes, read this article: 10 Tips for Writing a Job-Search Interview Thank-You Letter.

Selasa, 09 Juni 2015

Kesalahan umum pada berjilbab



Jilbab. Bukan lagi suatu hal yang aneh bagi masyarakat dunia –Indonesia khususnya- saat ini, bahkan sudah hampir menjadi suatu fashion tersendiri dalam masyarakat kita bahkan ada beberapa komunitas yang dibentuk yang tentu saja isinya kaum hawa yang berjilbab. Karna berjilbab pun ajaran dari agama islam yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat, jadi tidak mengherankan jika banyak wanita di pelosok negeri ini memakai jilbab.
”Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu merek tidak diganggu. Dan, Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S Al-Ahzab : 59)
Dan melihat realita masyarakat wanita sekarang banyak yang memakai jilbab, kita semua patut untuk bersyukur dan mengucap “alhamdulillah”. Tapi dalam penerapan jilbab ini, ada banyak syarat-syarat yang harus dipenuhi, dan juga kesalahan-kesalahan yang tidak seharusnya dilakukan, apa sajakah itu? mari kita bahas bersama kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam hal berjilbab.
1.       Jilbab Terlalu Pendek
Fungsi dan tujuan dari berjilbab adalah untuk menutupi aurat, jadi sudah pasti bahwa jilbab ini harus bisa untuk menutupi bagian-bagian tubuh yang memang wajib untuk ditutupi. Seluruh tubuh wanita adalah aurat, kecuali telapak tangan dan wajahnya. Misalnya seperti model kerudung bergo yang hanya menutupi sampai bagian leher -dan sedikit ketat kelihatannya-. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab : 59,

“.....Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka....”

2.       Jilbab Transparan/Terlalu Tipis
Seperti yang sama-sama kita ketahui bahwa fungsi dan tujuan berjilbab adalah untuk menutup aurat, jadi jilbab yang kainnya terlalu tipis bahkan seperti transparan tidak dibenarkan secara syar’i, karna sama saja tidak menutup aurat, dan sekali lagi disinggung bahwa aurat wanita adalah seluruh bagian tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajahnya. Jadi bagian rambut adalah auratnya juga dan tidak boleh dilihat oleh selain mahramnya. Seperti hadits dari Rasulullah SAW,

“Hai, Asmaa! Sesungguhnya perempuan itu apabila ia telah dewasa/sampai umur, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.” Rasulullah berkata sambil menunjuk muka dan telapak tangan hingga pergelangannya sendiri. (H.R Abu Dawud dari ‘Aisyah r.a)

3.       Memakai Baju Ketat dan Seksi
Rasulullah SAW bersabda,

“Pada akhir zaman nanti akan ada wanita-wanita dari kalangan ummatku yang berpakaian, namun pada hakikatnya mereka telanjang.....” (Hadits Mashur)

contoh berjilbab yang sesuai etika syar'i
Ada yang tahu apa bedanya menutup aurat dan membungkus aurat? Menutup aurat yaitu menutup aurat agar tidak tampak oelh indera penglihatan baik secara visual maupun bentuknya. Memakai baju yang ketat tidak bisa kita sebut telah menutup auratnya meskipun yang bersangkutan telah memakai jilbab, karna lekukan tubuhnya masih terlihat karna baju yang dipakai ketat dan seksi, dan ini lah yan disebut oleh Rasul “berpakaian namun telanjang.” Jadi yang benar dalam menutup aurat adalah tidak memakai pakaian yan ketat atau seksi yang bis amemperlihatkan lekuk tubuh, dan juga pakaian yang dipakai cukup panjang untuk menutupi auratnya, terutama –zaman sekarang- banyak yang berjilbab namun celana/roknya kurang panjang dan bagian lengannya hanya sampai lengan atau malah siku.
Itu lah beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam menutup aurat atau berjilbab, sudah sepantasnya jika hal-hal di atas dihindari agar tujuan dan esensi dari berjilbab itu tidak hilang. Jika beralasan karna untuk terlihat cantik dan modis meskipun berjilbab, itu tidak bisa diterima, bahkan dengan tetap menjaga tujuan dan inti dari berjilbab tadi bisa tetap cantik dan modis, tentunya dengan style yang disesuaikan dengan syarat-syarat syar’i. Semoga artikel yang memakai referensi dari buku “60 Kesalahan Dalam Berjilbab” ini bisa bermanfaat. Wallahu a’lam bishowab.

Jumat, 05 Juni 2015

Cara merawat wajah

  • Sebelum anda menyentuh daerah wajah, sebaiknya biasakanlah untuk mencuci tangan terlebih dahulu dengan air bersih, agar wajah terbebas dari kuman dan bakteri.
  • Bersihkan wajah dengan air mengalir dan berikan pijatan pada wajah, untuk membantu memperlancar peredaran darah. Sebaiknya lakukan pembilasan dengan benar dan akhiri dengan pengeringan menggunakan handuk bersih dan lembut.
  • Biasakan untuk membersihkan wajah dengan pembersih dan penyegar yang cocok dengan jenis kulit anda, setiap pagi dan malam atau setiap kali keluar dari rumah.
  • Biasakan untuk selalu memakai pelembab wajah setiap akan beraktifitas diluar rumah, agar kulit wajah tetap terjaga dan terbebas dari sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan flek hitam.
  • Luangkan waktu sekitar 2-3 menit setiap malam untuk memijat kulit wajah setiap sebelum tidur. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan letih pada wajah dan memberikan warna kulit agar tetap sehat dan cerah.
  • Biasakanlah menggunakan masker wajah minimal 2 kali dalam 1 minggu, agar kotoran yang menempel pada wajah akan terangkat dan wajah akan menjadi lebih bersih dan segar. Sebaiknya gunakanlah masker alami yang aman bagi kulit wajah.
  • Perbanyak mengkonsumsi air putih setiap hari minimal 8 gelar perhari, untuk menjaga kulit wajah terlihat lebih cerah dan segar.
  • Minumlah Vitamin E setiap hari untuk menjaga kesehatan kulit dari dalam.
  • Berolahragalah secara teratur agar kulit menjadi tetap kencang dan tubuh akan terbeas dari berbagai penyakit.

Myself



My name Chairunissa Widyatama. My friends called me nissa but when Senior high school my friends call me Amoy. I was born on Jakarta 15th May 1996. I have two brothers and i’m the first daughter. My brothers name is M fakhrurrozi and rahmat nur fadill. I live in Cileungsi elok housing. My character is sanguinis. When i was child my dream is to be police women but i’m failed because of my eyes minus. I have some hobbies. First, i like swimming, because it can make me healthy after i do that i am so happy. Second, i like travelling because it’s fun. The most i like going to nature. I feel fresh and fit there. It’s also good for expedite circulation of blood. Third, it is badminton, the reason is i can play with my friends and can make me happy. I am a badminton athlet. The most like is when jump and shoot it as possible as i can. The last is biking, i like it because i can see the beautiful views. I like do my hobbies and that’s all healthy for me. Someday i want to go around Eropa especially Sapada mountain in Italia like Syahrini (bunga-bunga). My idol is Chris john. From the verry little i’ve idolized him. Because since i was a little girl i always watched a boxing athlete. Chris was born in Balikpapan on September 21th 1982. Begin of his career he was a wushu athlete he has won many boxing championships.chris john is one of my motivation to be able to leran never give up and always try.

Selasa, 02 Juni 2015

Hari Terakhir

Pertama kali saya mengetahui BEC itu dari para tetangga saya yang pernah berkuliah disini, kebetulan saya tinggal di perumahan Bukaka yang notabennya orang disana mengetahui BEC. Orang tua saya pun memaksa saya untuk mencoba mendaftar ke BEC. Karena waktu saat itu belum ada pengumuman dan kepastian tentang PTN akhirnya saya menurut apa kata Orang Tua untuk mencoba peruntungan.

Gelombang pertama BEC dibuka pun saya mengikuti nya dengan rasa berat hati karena ketidak cocokan tempat kuliah dan mata kuliah yang diajarkan karena sebelumnya saya mencari tahu tentang kegiatan disini dari para tetangga saya. Saya pun dateng untuk mendaftar di BEC saya lihat pertama gedung nya pun bukan seperti tempat Kuliah pada umumnya, keharusan memakai Hijab, jam kuliah yang padat , itu bukan kesukaan saya.

Karena menurut para alumni kita dididik untuk tidak malas, punya inisiatif, dan harus rajin yang terpenting. Saya pun benar-benar takut tidak bisa mengikuti pelajaran disana terlebih di BEC ada sistem DROP OUT nya. Hari H penentuan masuk apa tidak nya PTN pun sudah diumumkan. dengan rasa yang deg-degan dan takut saya pun membuka Web PTN berharap saya bisa masuk diantara Universitas yang saya pilih.

Pada waktu saya membuka PTN saya pun tak menyangka saya bisa masuk di UNIVERSITAS LAMPUNG fakultas IESP(Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan). Mungkin karena doa Ayah saya yang menginginkan saya masuk di Univ Lampung ALlah pun mendengar doa Ayah saya. Bismillah saya pun pergi keLampung dengan Mama saya dan diantar oleh Ayah saya sampai Terminal. walaupun saya sudah mendaftar ke BEC, saya saat itu memilih di Lampung. saya pun sudah mengurus semua keperluan formulir diLampung. dan sudah membayar UKT(uang kuliah tunggal) tetapi hari selasa 17 Juli 2014 Ayah saya tercinta dipanggil oleh yang maha kuasa karena Serangan Jantung di Kantor nya. dan pada hari Sabtu diteminal Kampung Rambutan adalah hari saya terakhir bertemu dengan beliau. saya pun ditelpon dari Jakarta oleh Kaka Sepupu saya bahwa ayah saya Masuk RS sakit didaerah BOGOR. dan tepat pukul set 6 Sore ayah saya menghembuskan nafas terakhirnya.

Seminggu berlalu setalah kepergian ayah saya yang saya amat Cintai, keluarga pun berunding akan kelanjutan kuliah saya apakah saya tetap mengambil di Lampung sesuai apa yang ayah saya inginkan apa saya harus di BEC dengan beban kuliah yang sedikit dibanding harus diLampung. Mama saya pun menyuruh saya diBEC dan meninggalkan PTN dilampung. saya pun memlilih untuk tidak memberatkan kelurga atas semua biaya entarnya. saya pun memilih untuk di BEC sampai akhirnya Alhamdulilah saya pun bisa sampai ketahap Cawu 3.

Tidak banyak orang yang mengetahui akan cerita saya.